RSS
Facebook
Twitter

Minggu, 13 September 2015

EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN


I.                   PENDAHULUAN
Program merupakan jabaran dari suatu kebijkan organisasi dalam mencapai visi dan menjalankan misinya. Ia  terangkai dari beberapa kegiatan, baik yang diselenggarakan secara berantai ataupun pararel, singkat ataupun lama, yang bermuara pada tujuan program yang telah ditetapkan.
Evaluasi program, baik sebagai fungsi manajemen program maupun sebagai kegiatan profesional mandiri, makin dianggap penting kehadiran dan perkembangannya dalam dunia modern. Diantara alasanya, dalam makna yang wajar dan luas, efisiensi dan efektivitas program, keberhasilan perusahaan, pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan manusia banyak dipengaruhi oleh fungsi dan hasil evaluasi program. Oleh  karena itu untuk memperjelas dan lebih memahami tentang evaluasi program pendidikan kami sajikan daalam makalah ini.
II.                RUMUSAN MASALAH
A.    Apa pengertian Program dan Evaluasi Program?
B.     Bagaimana kaitan Penelitian dengan Evaluasi Program?
C.     Apa Ciri-Ciri dan Persyaratan Evaluasi Program?
D.    Apa itu Komponen, Subkomponen, dan Indikator Program?
E.     Apa tujuan Evaluasi Program?
F.      Apa manfaat Evaluasi Program?










III.             PEMBAHASAN
A.    Pengertian Program dan Evaluasi Program
Dalam kamus Oxford Advanced Leaner’s Dictionary of Current English (AS Hornby, 1986) evaluasi adalah to find out, decide the amount or value yang artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah. Definisi tersebut menunjukan bahwa kegiatan evaluasi harus dilakukan secara hati-hati, bertanggung jawab, menggunakan strategi, dan dapat dipertanggung jawabkan.
Suchman (1961, dalam Anderson 1975) memandang evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Definisi lain dikemukakan oleh Worthen dan Sanders (1973, dalam Anderson 1971). Dua ahli tersebut mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu; dalam mencari sesuatu tersebut, juga termasuk informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi, prosedur, serta alternatif strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Seorang ahli evaluasi program Stufflebeaam mengatakan (1971, dalam fernandes 1984) mengatakan bahwa evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian, dan pemberian informasiyang sangat bermanfaat baagi pengambil keputusan dalam menentukan alternatif keputusan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan            informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan.
Menurut secara umum, “program” dapat diartikan sebagai “rencana”. Apabila  program ini dikaitkan dengan evaluasi program maka program didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang.
Devinisi yang terkenal untuk evaluasi program dikemukakan oleh Ralph Tyler, yang mengatakan bahwa evaliasi program adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah dapat terrealisasikan  (Tyler, 1950). Menurut Cronbach (1963) dan Stufflebeam (1971) mengemukakan bahwa evaluasi program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan.

B.     KAITAN  ANTARA PENELITIAN DENGAN EVALUASI PROGRAM
Dilihat dari tujuanya, yaitu bahwa pelaksanaan ingin mengetahui kondisi sesuatu, maka evaluasi program dapat dikatakan merupakan salah satu bentuk dari penelitian, yaitu penelitian evaluatif. Perbadaan yang mecolok antara penelitian dengan evaluasi program adalah sebagai berikut:
1.         Dalam kegiatan penelitian, peneliti ingin mengetahui gambaran tentang sesuatu kemudian hasilnya dideskripsikan, sedangkan dalam evaluasi program, setelah data yang terkumpul dibandingkan dengan kriteria atau standar tertentu.
2.         Dalam kegiatan penelitian dituntun oleh rumusan masalah karena ingin mengetahui jawaban dari penelitiannya, sedangkan dalam evaluasi program pelaksanaan ingin mengetahui dimana letak kekurangan itu dan apa sebabnya.
Pada umumnya penelitian evaluatif dimaksudkan untuk mengetahui akhir dari sebuah program kebijakan, yaitu mengetahui hasil akhir dari adanya kebijakan, dalam rangka menentukan rekomendasi atas kebijakan yang lalu, yang pada tujuan akhirnya adalah untuk menentukan kebijakan selanjutnya.
Penelitian evaluatif merupakan merupakan kegiatan evaluasi mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku bagi sebuah penelitian, yaitu persyaratan keilmiahan, mengikuti sistematika dan metodologis secara benar dan dapat dipertanggung jawabkan.



C.     CIRI-CIRI DAN PERSYARATAN EVALUASI PROGRAM
Evaluasi evaluatif memiliki ciri-ciri dan persyaratan sebagai berikut:
1.         Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku bagi penelitian pada umumnya
2.         Dalam melaksanakan evaluasi, penelitin harus berpikir secara sistematis yaitu memandang program yang diteliti sebagai sebuah kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen atau unsur yang saling berkaitan satu sama lain dalam menunjang keberhasilan kinerja dari objek yang dievaluasi.
3.         Agar dapat mengetahui secara rinci kondisi dari objek yang dievaluasi, perlu adanya mponen yang berkedudukan sebagai faktor penentu bagi keberhasilan program.
4.         Menggunakan standar, kriteria, atau tolak ukur sebagai perbandingan dalam menentukan kondisi nyata dari data yang diperoleh dan untuk mengambil kesimpulan.
5.         Kesimpulan atau hasil penelitian digunakan sebagai masukan atau rekomendasi bagi sebuah kebijakan atau rencana program yang telah ditentukan.
6.         Agar informasi yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata secara rinci untuk mengtahui bagian mana dari program yang belum terlaksana, maka perlu ada identifikasi komponen yang dilanjutkan dengan identifikasi subkomponen, sampai pada indikator dari program yang dievaluasi.
7.         Standar, kriteria, tolak ukur diterapkan pada indikator, yaitu bagian yang paling kecil dari program agar dapat dengan cermat diketahui letak kelemahan dari proses kegiatan.
8.         Dari hasil penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara rinci dan akurat sehingg dapat ditentukan tindak lanjut secara tepat.




D.    KOMPONEN, SUBKOMPONEN, DAN INDIKATOR PROGRAM
Program merupakan sistem. Sedangkan sistem adalah satu kesatuan dari beberapa bagian atau komponen program yang saling kait-mengait dan bekerja sama satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dalam sistem. Komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Karena suatu program merupakan sebuah sistem maka komponen-komponen program tersebut dapat dipandang sebagai bagian sistem dan dikenal dengan istilah “subsistem”. Komponen atau subsistem karena merupakan bagian suatu program yang berupa kata benda, harus disebut dalam kata benda. Andaikata kita ingin mengetahui sabar dan tidaknya seseorang maka yang diukur bukan “sabar”, tetapi “kesabaran”.[1]
Dalam kegiatan evaluasi program, indikator merupakan petunjuk untuk mengetahui keberhasilan atau ketidakberhasilan suatu kegiatan. Perlu diketahui bahwa ketidakberhasilan suatu kegiatan dapat juga dipengaruhi oleh komponen atau subkomponen yang lain. [2]

E.     TUJUAN EVALUASI PROGRAM
Menurut Suharsimi Arikunto (2004 : 13) ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara keseluruhan sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-masing komponen. evaluasi program bertujuan untuk menyediakan data dan informasi serta rekomendasi bagi pengambil kebijakan (decision maker) untuk memutuskan apakah akan melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan sebuah program.
Ditinjau dari bentuk-bentuk evaluasi, maka evaluasi bertujuan untuk, evaluasi formatif untuk bertujuan untuk perbaikan dan pengembangan kegiatan yang sedang berjalan, sedang evaluasi sumatif bertujuan untuk pertanggungjawaban, keterangan, seleksi dan lanjutan. Menurut Stufflebeam yang membagi evaluasi kepada proactive evaluation, yakni melayani pemegang keputusan, sedangkan retroactive evaluation bertujuan untuk keperluan pertanggungjawaban.
Jadi, evaluasi hendaknya bertujuan dalam membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggungjawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan dan dukungan dari stakeholders.Salah satu tujuan evaluasi adalah;
·         Untuk memperoleh dasar bagi pertimbangan akhir suatu periode kerja, apa yang telah dicapai, apa yang belum dicapai, dan apa yang perlu mendapat perhatian khusus.
·         Untuk menjamin cara kerja yang efektif dan efisien yang membawa organisasi pada penggunaan sumber daya yang dimiliki secara efesien dan ekonomis.
·         Untuk memperoleh fakta tentang kesulitan, hambatan, penyimpangan dilihat dari aspek-aspek tertentu.[3]

F.      MANFAAT EVALUASI PROGRAM
Dalam organisasi pendidikan, evaluasi program dapat disamaartikan dengan kegiatan supervisi. Secara singkat, supervisi diartikan sebagai upaya mengadakan peninjauan untuk memberikan pembinaan maka evaluasi program adalah langkah awal dalam supervisi, yaitu mengumpulkan data yang tepat agar dapat dilanjutkan dengan pemberian pembinaan yang tepat pula.
Jika supervisi di lembaga pendidikan dilakukan dengan objek buku-buku dan pekerjaan clerical work maka evaluasi program dilakukan dengan objek lembaga pendidikan secara keseluruhan. Kebijakan supervisi yang berlangsung saat ini dapat dikatakan sama dengan evaluasi program, tetapi sasarannya ditekankan pada kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan pengertian tadi, supervisi sekolah yang diartikan sebagai evaluasi program, dapat disamaartikan dengan validasi lembaga dan akreditasi. Evaluasi program merupakan langkah awal dari proses akreditasi dan validasi lembaga. Evaluasi program pendidikan tidak lain adalah supervisi pendidikan dalam pengertian khusus, tertuju pada lembaga secara keseluruhan.
Kegiatan evaluasi sangat berguna bagi pengambilan keputusan dan kebijakan lanjutan dari program, karena dari masukan hasil evaluasi program itulah para pengambil keputusan akan menentukan tidak lanjut dari program yang sedang atau telah dilaksanakan. Wujud dari basil evaluasi adalah sebuah rekomendasi dari evaluator untuk pengambil keputusan (decision maker). Ada empat kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam pelaksanaan sebuah program keputusan, yaitu
·         Menghentikan program, karena dipandang bahwa program tersebut tidak ada manfaatnya, atau tidak dapat terlaksana sebagaimana diharapkan.
·         Merevisi program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai dengan harapan (terdapat kesalahan tetapi hanya sedikit).
·         Melanjutkan program, karena pelaksanaan program menunjukkan bahwa segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan harapan dan memberikan hasil yang bermanfaat.
·         Menyebarluaskan program (melaksanakan program di tempat-tempat lain atau mengulangi lagi program di lain waktu), karena program tersebut berhasil dengan balk maka sangat baik jika dilaksanakan lagi di tempat dan waktu yang lain.

IV.             KESIMPULAN
Evaluasi program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang  realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang guna pengambilan keputusan.
Evaluasi program merupakan salah satu bentuk penelitian, yaitu penelitian evaluatif. Komponen program merupakan unsur-unsur yang membangun sebuah program.
Salah satu ciri dan persyaratan evaluasi program adalah tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku bagi penelitian pada umumnya. Evaluasi program bertujuan untuk mengetahui pencapaian tujuan program yang telah dilaksanakan.
Evaluasi  sama artinya dengan kegiatan supervisi. Kegiatan evaluasi/supervisi dimaksudkan untuk mengambil keputusan atau melakukan tindak lanjut dari program yang telah dilaksanakan. Manfaat dari evaluasi program dapat berupa penghentian program, merevisi program, melanjutkan program, dan menyebarluaskan program.

V.                PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan. Kami menyadari makalah kami jauh dari            sempurna maka dari itu kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan, untuk perbaikan makalah ini. Harapan dari pemakalah, semoga makalah ini dapat menambah pengatahuan baru dan bermanfaat bagi kita semua.









DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr , Cepi Safruddin Abdul Jabar , M.Pd. 2010. Evaluasi Program Pendidikan (cetakan keempat). Jakarta: PT.Bumi Aksara.
http://anan-nur.blogspot.com/2012/01/evaluasi-program-pendidikan-prof-dr.html?m=1. Diakses tgl .18 april 2014. Jam 20:58 wib.
http://kojingtechnolog.wordpress.com/2010/09/14/evaluasi-program-pendidikan/ . diakses tgl. 18 april 2014. Jam 21:05 wib
















[1] Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Cepi Safruddin Abdul Jabar, M.Pd., Evaluasi Program Pendidikan, (Jakarta: PT.Bumi Aksara,2010)hlm. 9-10

0 komentar:

Posting Komentar

  • Blogger news

  • Blogroll

  • About