RSS
Facebook
Twitter

Minggu, 13 September 2015

PERADABAN SEBAGAI CITA-CITA FORMATIF

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebuah susunan masyarakat akan dapat dikenal luas di seluruh dunia apabila memiliki catatan cerita yang dianggap penting dan membawa perubahan . Catatan tersebut tentunya akan dapat dikenal secara turun menurun dari masa ke masa oleh goresan tulisan yang dinamakan sejarah. Bauer berpendapat bahwa Sejarah ialah suatu ilmu pengetahuan yang berikhtiar untuk melukiskan dan dengan penglihatan yang simpatik menjelaskan fenomena kehidupan sepanjang terjadi perubahan karena adanya hubungan antara manusia terhadap masyarakatnya. Melihat dampaknya pada masa-masa berikutnya atau yang berhubungan dengan kualitas mereka yang khas dan berkonsentrasi pada perubahan-perubahan yang temporer dan di dalam hubungan terhadap yang tidak dapat diproduksi kembali.
Kebanyakan sejarah yang ditulis memiliki latar belakang yang mendasarinya. Seperti halnya penulisan sejarah  atas permintaan Raja, dipengaruhi oleh lingkungan budanya, politik ataupun etnosentrisme.[1] Ada beberapa objek sejarah yang menarik untuk dibaca dan diteliti lebih  lanjut. Salah satunya yakni mengenai perkembangan Peradaban suatu Bangsa. Hal ini menjadi sangat penting karena kita dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari peristiwa penting yang terjadi pada masa lalu. Lebih lanjut untuk suatu Bangsa hal tersebut akan sangat penting agar bangsa tersebut dapat mencontoh kehebatan ataupun mengambil pelajaran dari kemunduran dari peradaban suatu bangsa.
Peradaban muncul dari sebuah kebudayaan yang berkembang  sangat masif, pengaruh sebuah peradaban di dunia biasanya akan dijadika tolok ukur sebuah keberhasilan suatu peradaban. Peradaban Islam pernah mencapai puncak kejayaan beratus tahun lalu. Dikala Islam masih dipimpin oleh pemimpin yang bijaksana dan dengan segala kemampuan memanage rakyatnya. Sehingga rakyat yang dipimpin merasa nyaman dan jarang akan melakukan pemberontakan. Jika hal itupun terjadi maka pemimpin mereka akan menanganinya. Karenanya pula dengan kerja keras lebih Islam pada zaman dahulu dapat meluaskan wilayah kekuasaan ke berbagai penjuru.
istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Peradaban berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, berakhalak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Huntington (2001) mendefinisikan perdaban (civilization) sebagai the highest social grouping of people and the broadest level of cultural identity people have short of that which distinguish humans from other species.[2]
Berdasarkan hal tersebut, peradaban menjadi salah satu cita-cita yang diharapkan oleh semua bangsa di seluruh belahan bumi ini.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud Peradaban?
2.      Apa saja faktor pembentuk Peradaban?
3.      Mengapa Peradaban dijadikan sebagai cita-cita formatif?












BAB II
PEMBAHASAN
A.    Penjelasan Peradaban
Peradaban Islam adalah terjemahan dari istilah Arab al-Hadharah al-Islamiyah. Kata ini juga sering di istilahkan dalam bahasa Indonesia yaitu Kebudayaan Islam. Namun perkembangan ilmu Antropologi yang berkembang sekarang memisahkan definisi antara keduanya. Kebudayaan diartikan sebagai bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat. Sedangkan Peradaban lebih diartikan sebagai manifestasi-manifestasi kemajuan mekanis dan teknologis.dalam bahasa inggris punkedua hal ini dibedakan dengan istilah civilization dan culture. Namun tetap saja keduanya tetap terkait satu sama lain, dalam  pembahasan Peradaban Islam. Dia tidak dapat berdiri sendiri  karena Kebudayaan Islam berperan sebagai landasannya, sedangkan yang menjadi landasan Kebudayaan Islam adalah Agama.  Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa Islam disini bukanlah kebudayaan, namun bisa melahirkan kebu  dayaan.[3]  Yusuf Qardhawi mengatakan bahwa peradaban adalah sekumpulan dari bentuk-bentuk kemajuan, baik yang berupa kemajuan bendawi, ilmu pengetahuan, seni, sastra, maupun sosial, yang terdapat pada suatu masyarakat atau pada masyarakat yang serupa.
beberapa ahli yang menjelaskan pengertian peradaban antara lain :
·         Oswald Spengl yang mengatakan bahwa kebudayaan adalah wujud dari seluruh kehidupan adat, industri filsafat dan sebagainya, sedangkan peradaban adalah kebudayaan yang tidak tumbuh lagi atau sudah mati.
·         Kontjaranigrat (1990 : 182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
·         Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan dengan menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju, termasuk system IPTEK dan pemerintahannya.
·         Damono, 2001 menyatakan Adab berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti.
·         Fairchild, 1980:41, menyatakan peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.[4]

B. Faktor Pembentuk Peradaban
 Tumbuh berkembangnya sebuah peradaban sangat ditentukan oleh tersedia atau tidaknya faktor-faktor pembentuk peradaban tersebut. Apabila faktor-faktor ini tersedia dengan baik, sebuah peradaban akan dapat tumbuh dan berkembang. Tapi, apabila faktor-faktor ini tidak lagi tersedia, maka pertumbuhan peradaban tersebut akan terhenti, bahkan bisa jadi punah. Berikut ini akan kita bicarakan faktor-faktor utama pembentuk peradaban tersebut secara ringkas. 
      a. Faktor geologis
Perkembangan sebuah peradaban mensyaratkan adanya tanah yang subur untuk lahan pertanian dan atau barang tambang yang dikandung oleh perut bumi, selain juga mensyaratkan amannya daerah tempat peradaban tersebut tumbuh. Pertumbuhan peradaban manusia sangat ditentukan oleh kondisi geologis kulit bumi, baik bagian luar maupun bagian dalam. Pada Zaman Es (Glacial Epoch / Ice Age), misalnya, di saat permukaan bumi hanya menyisakan sedikit ruang bagi manusia untuk bergerak, peradaban manusia belum tumbuh. Kesuburan tanah dalam hal ini sangat menentukan tumbuh berkembangnya peradaban. Demikian juga kekayaan yang dikandung oleh perut bagian bumi yang dihuni oleh satu etnis, terutama setelah manusia memiliki cukup kemampuan untuk mengeksploitasi dan mengeksplorasi kekayaan tersebut. Pergeseran kulit bumi bagian dalam pun juga sangat menentukan hidup matinya sebuah peradaban, karena pergeseran ini apabila terjadi secara drastis cukup untuk menjadi sebab hancurnya sebuah peradaban.
      b. faktor geografis
Perubahan suhu global yang melanda bumi, yang berimbas pada perubahan curah hujan, sangat berpengaruh bagi hidup-matinya sebuah peradaban. Sebuah peradaban yang dulu berkembang pesat bisa hancur dan punah disebabkan karena langit tak lagi meneteskan air, seperti yang dialami oleh Peradaban Mesopotamia.
Posisi suatu daerah dari peta perdagangan dunia juga sangat berpengaruh bagi maju-mundurnya suatu peradaban. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh laju pertukaran komoditi dari dalam daerah ke luar dan sebaliknya. Sebuah daerah yang terletak pada jalur perdagangan dunia lebih memiliki kesempatan untuk maju bila dibandingkan dengan daerah yang jauh dari jalur perdagangan tersebut. Inilah yang menyebabkan kenapa peradaban-peradaban lama yang kita kenal—seperti Yunani Kuno, Mesir Kuno, Cina Kuno, dan lain-lain—selalu terletak di pesisir dengan pantai yang landai atau di lembah sungai yang memungkinkan berlabuhnya armada-armada dagang.

      c. Faktor Ekonomi

Tumbuhnya sebuah peradaban mensyaratkan adanya sumber ekonomi yang mapan dan stabil. Oleh karena itulah perkembangan sebuah peradaban selalu di awali dengan berubahnya cara hidup sebuah suku atau etnis dari berpindah-pindah, menuju cara hidup yang menetap. Bentuk yang paling jelas dari apa yang baru saja kita sebut ini adalah perpindahan dari cara hidup berburu menuju cara hidup bertani yang melahirkan budaya desa menuju perkotaan melalui perdagangan. Perpindahan untuk menetap inilah yang membuka jalan bagi manusia untuk belajar hidup secara teratur dan sistematis, sehingga dengan demikian potensi yang dimilikinya tidak hanya digunakan untuk sekedar bertahan hidup, tapi juga berusaha untuk mencapai kesempurnaan hidup.
d. Faktor Immaterial
Kebangkitan sebuah peradaban mensyaratkan adanya peraturan-peraturan pemerintahan yang mengatur hubungan antara satu anggota masyarakat dengan lainnya, antara anggota masyarakat dengan negara, dan seterusnya. Peraturan-peraturan ini selalu kita temukan dalam peradaban-peradaban lama, meskipun dalam bentuk yang masih sangat sederhana dan dengan kekuatan sangat lemah, sehingga kehidupan masyarakat pada saat itu lebih dekat pada ketidakteraturan dari pada keteraturan, seperti keadaan Peradaban Romawi pada masa kebangkitan.  Persatuan bahasa juga sangat penting bagi tumbuhnya satu peradaban. Bahasa adalah alat komunikasi langsung antara seseorang dengan lainnya. Lebih jauh lagi, bahasa sebenarnya tak lain adalah bentuk lahir dari kerja otak (baca: berpikir). Oleh karena itulah, persatuan bahasa sangat membantu terlaksananya pertukaran pemikiran dan trasformasi pengetahuan antara satu individu dengan yang lain.  Dibutuhkan juga nilai-nilai moral yang mengikat antara satu individu dengan individu yang lain, sehingga tercipta dalam kehidupan sebuah aturan yang diakui keberadaannya oleh semua anggota masyarakat. Nilai-nilai moral inilah yang membuat perilaku masyarakat menjadi lebih teratur dan terarah pada satu tujuan yang sama. Dari sini dapat kita lihat pentingnya keyakinan terhadap hal-hal yang berada di balik materi (baca: agama), karena keyakinan ini sangat membantu terbentuknya nilai-nilai moral dalam kehidupan masyarakat. Kemudian, untuk menjamin tetap eksis dan berkembangnya sebuah peradaban, dibutuhkan adanya pendidikan. Yang dimaksud dengan pendidikan di sini adalah sarana.[5] Selain itu juga ada perkembangan sebuah peradaban yang mengalami berbagai tahapan.
Menurut Arnold Y.Toynbee, seorang sejarawab asal Inggris, lahirnya peradaban itu diuraikan dengan teori challenge and respons. Peradaban itu lahir sebagai respons (tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi dan menaklukan, dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge) guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidup. Alam menawarkan sejumlah tantangan dan kemungkinan-kemungkinan. Ada alam yang tandus atau subur, di pegunungan atau pantai, daerah yang rawan gempa atau yang tanahnya stabil, dan seterusnya. Jika tantangan alam itu berat maka manusia pun akan gigih dan berusaha keras dalam menangggapi alam tersebut, begitu pun sebaliknya.
Alvin Toffler menganalisis gejala-gejala perubahan dan pembaharuan peradaban masyarakat akibat majunya ilmu dan teknologi. Dalam bukunya The Third Wave (1981), ia menyatakan bahwa gelombang perubahan peradaban umat manusia sampai saat ini telah mengalami tiga gelombang, yaitu:
  1. Gelombang I, peradaban teknologi pertanian, dalam gelombang ini manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian, berlangsung mulai 800 SM–1500 M. Dimana manusia memutuskan untuk menetap dalam mengembangkan suatu lahan. Sehingga melahirkan budaya desa.
  2. Gelombang II, peradaban teknologi industri, masa ini dimulai dengan penemuan mesin uap, berlangsung mulai 1500 M-1970 M. Peradaban ini sudah mengenal mesin mesin yang tidak hanya menggantikan tenaga manusia namun juga panca indera sehingga pada masa ini pabrik merupakan peningkat kesejahteraan masyarakat khususnya dieropa.
  3. Gelombang III, peradaban informasi, ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang, berlangsung mulai 1970 M-sekarang. Peradaban ini adalah revolusi informasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang. Contoh dalam penerbangan, angkasa luar dan prosesing data.
b. Tujuan Peradaban
      Tujuan dari Peradaban adalah agar manusia mampu memahami dirinya sebagai mahluk yang beradab serta meyakini bahwa peradaban merupakan wujud kebudayaan sebagai hasil kreatifitas manusia, sekaligus mempengaruhi serta menjadi pedoman bagi hidupnya. Peradaban juga memberi dampak terhadap generasi selanjutnya mengenai kedudukan kebudayaan dan keberhasilan suatu massa tertentu. Seperti contoh batu nisan yang menjadi awal kebudayaan Islam dalam bidang seni masuk ke Indonesia. Dimana bentuk makam dari permulaan abad masuknya islam menjadi contoh model bagi makam islam kemudian, hal ini disebabkan karena sebelum islam tidak ada makam. Orang budha dan hindu jenazahnya dibakar dan abunya dibuang kelaut.[6]






C.    Mengapa Peradaban dikatakan sebagai ekspresi cita-cita formatif?
Hal penting yang mesti ditekankan disini adalah arti dari peradaban itu sendiri. Peradaban sebuah bangsa tidak terjadi dengan sendirinya, namun melalui proses beratus tahun bahkan ribuan tahun untuk menyebutnya sebagai sebuah peradaban. Disini saya akan mengkategorikan peradaban berdasarkan wilayahnya. Yakni ada Peradaban ‘Barat’  dan Peradaban Islam.
1.      Peradaban Barat
a.       Peradaban Yunani
Peradaban dari dunia Barat yang paling tersohor higga sekarang adalah peradaban bangsa Yunani. Negara yang sering disebut dengan Negrinya para Dewa ini memang sangat mencuri perhatian masyarakat dunia bahkan hingga sekarang. yunani kunolah yang berhasil membangun peradaban tersebut. yunani kuno adalah peradaban dalam sejarah yunani yang dimulai dari periode yunani arkais pada abad ke-8 sampai ke-6 sm, hingga berahirnya zaman kuno dan dimulainya abad pertengahan awal.[1]peradaban ini mencapai puncaknya pada periode yunani klasik, yang mulai berkembang pada abad ke-5 sampai ke-4 sm. pada periode klasik ini yunani dipimpin oleh negara-kota athena dan berhasil menghalau serangan kekaisaran persia. masa keemasan athena berakhir dengan takluknya athena kepada sparta dalam perang peloponnesos pada tahun 404 sm. seiring penaklukan oleh Aleksander agung, kebudayaan yunani, yang dikenal sebagaiperadaban hellenistik, berkembang mulai dari asia tengah sampai ujung barat Laut Tengah.  
Istilah "Yunani Kuno" diterapkan pada wilayah yang menggunakan bahasa Yunani pada Zaman Kuno. Wilayahnya tidak hanya terbatas pada semenanjung Yunani modern, tapi juga termasuk wilayah lain yang didiami orang-orang Yunani, di antaranya Siprus dan Kepulauan Aigea, pesisir Anatolia (saat itu disebut Ionia), Sisilia dan bagian selatan Italia (dikenal sebagai Yunani Besar), serta pemukiman Yunani lain yang tersebar sepanjang pantai Kolkhis, Illyria, Thrakia, Mesir,Kyrenaika, Galia selatan, Semenanjung Iberia timur dan timur laut,Iberia, dan Taurika.[7]
Hasil-hasil peradaban penting Yunani Kuno, antara lain sebagai berikut :
a). Sistem Pemerintahan
Di Yunani terdapat dua polis besar, yaitu Sparta dan Athena. Kedua negara kota (polis) itu memiliki karakter yang berbeda, Sparta merupakan pemerintahan militer yang ketat, sedangkan Athena merupakan negara yang Demokratis. Dari dua polis itulah peradaban Yunani itu lahir dan kemudian berkembang di dunia.
b). Kesusastraan
Yunanai melahirkan beberapa tokoh sastrawan terkenal, misalnya Homerus dengan karyanya Ilias dan Odysse, yang berisi cerita kepahlawanan. Tokoh lain seperti Thucydides dan Herodotus terkenal sebagai sejarawan.
c).  Filsafat
Ilmu induk dari segala ilmu ini juga terlahir di negara ini. Berawal dari ilmuan bernama pythagoras yang pertama kali mencetuskan istilah ini   kemudian muncul banyak filsuf, seperti seperti Socrates, Plato dan Aristoteles dan masih banyak lagi.
d).  Ilmu Pengetahuan
Berkembangnya filsafat telah mendorong lahirnya ilmu pengetahuan. Beberapa cabang ilmu telah berkembang di masa itu, seperti ilmu ukur, astronomi dan geografi, kedokteran serta sejarah.
e). Seni Arsitektur
 Bangsa Yunani telah membangun gedung-gedung yang megah dan kuil-kuil yang sangat indah
f). Sarana Angkutan dan Persenjataan
Bangsa Yunani telah membangun perahu-perahu, baik untuk keperluan perdagangan maupun peperangan. Mereka juga telah membuat persenjataan perang yang lengkap.
b.      Peradaban Romawi
Romawi terletak di semenanjung Apenia atau Italia dan Pulau Sisilia serta Pulau Sardinia. Di semenanjung Apenia ini pada masa kuno telah berkembang suatu peradaban tinggi, yaitu peradaban Romawi Kuno.
Bangsa Romawi terbentuk oleh percampuran antara penduduk asli dengan para pendatang dari suku-suku nomad dari bagian utara dan di sekitar Laut Kaspia. Salah satu suku yang terkenal adalah suku Etruska. Mereka suka berperang dan terus mendesak dan kemudian menguasai daerah Latiun ( Romawi ) dan sekitarnya. Para pendatang itu kemudian membentuk polis-polis, satu di antaranya Roma.
Semula bangsa Romawi hidup sebagai petani dan peternak, namun setelah Romawi menjadi ramai, maka perdagangan berkembang pesat. Pelabuhan-pelabuhan sekitar laut Tengah kemudian menjadi daerah yang ramai, dan membentuk perekonomian Romawi selanjutnya.
Kebudayaan Romawi merupakan salah satu dasar bagi pembentukan peradaban Barat Modern sekarang ini.hasil-hasil kebudayaannya meliputi berbagai hal, seperti sistem pemerintahan, sistem kepercayaan, ilmu pengetahuan, bahasa dan seni sastra, hukum, serta arsitektur.
a)      Sistem Pemerintahan
Bangsa Romawi telah memperkenalkan sistem Republik yang Demokratis dan dikendalikan oleh pemerintah pusat dengan perangkat pemerintahan yang lengkap seperti Konsul, Tribun, DPR, serta Pontifek Maximus. Administrasi pemerintahan diselenggarakan dengan tertib dan rapi.
b)       Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan berkembang pesat di Romawi Kuno, dan berbagai jenjang pendidikan telah diadakan dengan selengkap-lengkapnya.. Kurikulum sekolah-sekolah itu telah mengajarkan bahasa Latin, dan Yunani, cara membuat obat-obatan, patritisme dan cara berpidato
c)       Bahasa dan Seni sastra
Bahasa Latin berkembang di Eropa menjadi bahasa induk dari bahasa-bahasa di Eropa, seperti Italia, Spanyol, Portugis, Perancis, dan Rumania. Selain itu, seni sastra maju pesat, sehingga kemudian muncul tokoh-tokoh sastra seperti: Tetius, Heracius, Ovidius,sert Virgilius
d)      Bidang Hukum
Bangsa Romawi menciptakan dan telah menerapkan sistem hukum yang kemudian banyak dijadikan pegangan bagi negara-negara di Eropa, asia, Amerika dan Australia
e)       Seni Arsitektur
Bangsa Romawi Kuno telah mampu membangun gedung-gedung indah dan megah, misalnya Coloseum dan Amphitheater, Parthenon, dan sebagainya. Bangunan-bangunan itu sebgian masih bisa kita saksikan sisa-sisanya hingga saat ini.

2.      Peradaban Islam
Islam adalah sebuah Agama, namun lebih dari itu Islam berkembang menjadi sebuah peradaban yang cukup mendapat sorotan dunia. Menurut A. R. Gibb, bahwa Islam sesungguhnya lebih dari sekedar agama, Ia adalah peradaban yang sempurna. Karena yang menjadi pokok kekuatan dan sebab timbulnya kebudayaan adalah agama Islam, kebudayaan yang ditimbulkannya dinamakan kebudayaan atau peradaban Islam.
Lalu muncullah periodisasi peradaban Islam merupakan ciri bagi ilmu sejarah yang mengkaji peristiwa dalam konteks waktu dan tempat dengan tolok ukur yang bermacam-macam. Secara umum sejarah peradaban Islam, terbagi menjadi sepuluh periodisasi antara lain:
a. Periode Nabi Muhammad dan kebangkitan islam (571-632 M)
b. Periode Khulafa al-Rosyidin (632-661 M)
c. Zaman Bani Ummayyah (661-749 M)
d. Zaman Abbasiyah I (750-847 M)
e. Zaman Abbasiyah II (847-1055 M)
f. Zaman Abbasiyah terakhir (1055-1258 M)
g. Timur tengah setelah baghdad jatuh (1258-1520 M)
h. Timur tengah sampai abad -18 (1520-1800 M)
i. Timur tengah pada abad -19 dan ke-20 sampai perang dunia 1 (1798-1914 M.
Banyak sekali keberhasilan Islam dan kontribusi dunia Islam dalam perkembangan keilmuan di Dunia. Pun, kekurangan-kekurangan yang dapat dijadikan pembelajarn hari ini. 
Namun yang pasti Islam sebagai sebuah agama berhasil membangun sebuah peradaban besar yang menguasai dunia. Sebuah peradaban besar tentu akan mengalami tentangan yang besar pula.  Ini datang dari bangsa lain yang menginginkan keberhasilan tersebut.  Maka dari itu tujuan dari semua bangsa adalah berlomba-lomba untuk menguasai bangsa lain. Bila pada zaman dahulu perluasan wilayang dilakukan dengan angkat pedang dan pertumpahan darah, berbeda dengan abad modern dewasa ini. Kebutuhan kita pada saat ini bukanlah kekuatan otot namun secara otak.
Bila pada masa dahulu masih  sangat banyak ilmuan Muslim yang berhasil mengguncang dunia dengan penemuan-penemuannya, agak ironis yang terjadi sekarang ini. Bahkan pengkotak-kotakan ilmu pengetahuan terjadi dikalangan umat Islam terhadap macam ilmu pengetahuan. Bahwa banyak Ulama menganggap bahwa yang wajib dipelajari adalah hanya ilmu tentang Agama, bahkan sebatas membahas fiqih  yang justru tak jarang membatasi kreativitas manusia. Ulama pada zaman dahulu mempelajari bukan hanya pada satu bidang keilmuan saja, namun semua bidang keilmuan dipelajari hingga ke akar-akarnya. Banyak keilmuan yang harusnya dipelajari oleh umat Islam pada saat ini, namun karena pengaruh revolusi industri menyebabkan keilmuan yang diajarkan di sekolah-sekolah hanya untuk industrialisasi manusia.
Hal-hal yang pada dasarnya penting diajarkan seperti nilai-nilai kemanusiaan sejak dini malah belum tersentuh melalui pendidikan. Secara tidak sadar bahwa kita sekarang telah mengalami kolonialisme modern yang masuk sampai pada ranah pendidikan. Kita sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar harusnya dapat merumuskan sebuah sistem pendidikan yang menyentuh aspek keislaman dengan nilai-nilai kenabian tanpa mendiskreditkan cabang keilmuan tertentu. Hal ini pemakalah pandang perlu untuk menanamkan basis karakteristik yang kuat untuk umat Islam.               
                                               








BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sengaja saya paparkan mengenai peradaban Barat dan Peradaban Islam dengan tujuan kita dapat dengan jelas melihat bagaimana sebuah peradaban mengangkat sebuah Bangsa dan akan dikenang eksistensinya bukan hanya oleh satu generasi saja, bahkan generasi-generasi berikutnya. Tidak terbatas pada objek kajian yag dibahas. Intinya adalah sebuah peradaban terlihat sangat indah dan terasa manis menggoda. 
Maka dari itu sebuah peradaban pasti akan menjadi cita-cita bersama oleh semua bangsa. Sebagai catatan bahwa peradaban besar tidak dibangun dengan tiupan angin semata, ada usaha didalamnya yang menjadikannya besar. Sebagai pemuda Islam yang berada di negara Indonesia dimana menjadi negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam terbesar harusnya kita bisa menjadi penggerak spirit dan menjadi garda terdepan dalam membangun kembali kejayaan  yang pernah Islam raih pada masa lampau.
Kehidupan pragmatisme yang sudah semakin menjalar dewasa ini memang salah satu penghalang bagi tercapainya tujuan diatas. Memperbanyak kajian-kajian keilmuan harusnya menjadi makanan wajib bagi para pemuda. Tidak peduli ilmu macam apa yang akan dipelajari, sekalipun ilmu yang kelihatan oleh orang banyak seolah menjadi ilmu dunia, hal ini pun akan menjadi kontribusi umat Islam yang nantinya juga akan menjadi ilmu akhirat juga. Contohnya seperti ini, orang yang mempelajari ilmu fisika bila dilakukan secara sungguh-sungguh dia akan menjadi pakar dalam bidang tersebut, yang nantinya berlanjut pada terkenalnya dia diseluruh dunia. Inilah yang menunjukkan taring umat Islam di kancah Internaional. Namun sayangnya kefokusan dalam mempelajari keilmuan inilah yang belum dimiliki oleh kebanyakan umat Muslim.
Bangsa Yahudi sampai sekarang menjadi bangsa yang cukup disegani dan ditakuti, bahkan menjadi ancaman oleh bangsa lain  hal ini tidak terjadi dengan sendirinya. Mereka bahkan memikirkaan dari hal paling kecil. Pengembangan masyarakat dimulai dari hal paling kecil. Misalnya, sejak masih dalam kandungan bayi Yahudi akan mendapatkan perlakuan yang sangat istimewa. Mereka akan memberikan pendidikan pranatal kepada calon buah hatinya, dengan cara para ibu akan belajar matematika, membaca buku setiap hari, dan mendengarkan musik klasik. Bahkan untuk para ayah, mereka rela meninggalkan sementara kebiasaan mereka untuk merokok selama agar  istrinya mengandung guna menjaga kesehatan mereka.
Hal-hal diatas sengaja pemakalah tulis bukan dengan tujuan agar masyarakat mengelu-elukan bangsa Yahudi. Namun, agar kita bisa belajar dari mereka tentang apa saja yang sekiranya baik untuk diterapkan di bangsa kita.karena diakui atau tidak bangsa Yahudi sampai sekarang merupakan bangsa yang paling cerdas dibanding yang lainnya. Dengan bukti berbagai penemuan dan penguasaan dunia melalui bidang-bidang keilmuan sampai sekarang masih dipegang oleh mereka. Mereka bukan bangsa yang memiliki kuantitas banyak, namun lebih mengedepankan kualitas.


B.     Penutup
Demikianlah makalah ini saya susun. Dengan harapan kita semua dapat mengambil pelajaran dari materi di atas. Karena terbatasnya referensi yang saya dapatkan, maka kekurangan pasti terdapat dalam makalah ini. Kritik dan saran senantiasa saya nantikan.  









DAFTAR PUSTAKA

  Drs. H. Badri Yatim,M.A. Historiografi Islam
Maulidiah, riska. Manusia dan peradaban dan dinamika peradaban global. http;//manusia-dan-peradaban-dan-dinamika.html/ diakses pada hari selasa, 10 maret 2015 pukul 21:16 WIB.
Muhayyan, mujahidin. faktor-faktor pembentuk peradaban. http://faktor pembentuk.html/ diakses pada hari minggu, 8 maret 2015 pukul 15:05 WIB.

Prof. Dr. Sunanto, musyrifah . Sejarah Peradaban Islam Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers, 2010, hlm. 94

 Dr. Badri Yatim,M.A, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2003, hlm 1-3
http://id.wikipedia.org/wiki/Yunani_Kuno . diakses pada: Selasa 10 Mei 2015 pkl 15.24





[1]  Drs. H. Badri Yatim,M.A. Historiografi Islam
[2] Maulidiah, riska “Manusia dan peradaban dan dinamika peradaban global” http;//manusia-dan-peradaban-dan-dinamika.html/ diakses pada hari selasa, 10 maret 2015 pukul 21:16 WIB.

[3] Dr. Badri Yatim,M.A, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2003, hlm 1-3
[4] Maulidiah, riska “Manusia dan peradaban dan dinamika peradaban global” http;//manusia-dan-peradaban-dan-dinamika.html/ diakses pada hari selasa, 10 maret 2015 pukul 21:16 WIB.
[5]  Muhayyan, mujahidin. “faktor-faktor pembentuk peradaban” http://faktor pembentuk.html/ diakses pada hari minggu, 8 maret 2015 pukul 15:05 WIB.
[6] Prof. Dr. Sunanto, musyrifah “Sejarah Peradaban Islam Indonesia” (Jakarta: Rajawali Pers, 2010) hlm. 94
[7] http://id.wikipedia.org/wiki/Yunani_Kuno . diakses pada: Selasa 10 Mei 2015 pkl 15.24

0 komentar:

Posting Komentar

  • Blogger news

  • Blogroll

  • About